"Ini merupakan ajang yang baik guna meningkatkan mutu penyiaran di Kalimantan Barat, sehingga insan penyiaran bisa bersaing dan saling belajar satu sama lain," ungkap Karolin.
Rapela berhasil menyabet satu penghargaan utama dalam kategori Program Perempuan dan Anak Terbaik, serta masuk nominasi dalam tiga kategori lainnya, yaitu Program Siaran Pilkada, Penyiar Terbaik, dan Pemerintah Peduli Penyiaran.
Karolin menegaskan pentingnya peran lembaga penyiaran lokal, terutama di wilayah yang belum terjangkau sinyal seluler maupun internet. Menurutnya, keberadaan Rapela menjadi jawaban atas tantangan penyebaran informasi di pelosok Kabupaten Landak.
“Karena banyak wilayah di Landak yang sulit akses internet dan sinyal, maka kami merasa perlu menghadirkan radio daerah. Radio ini menjangkau mereka yang tak tersentuh media digital, sehingga tetap mendapat informasi pembangunan dan edukasi publik,” jelas Karolin.
Ia juga mengapresiasi kerja keras tim Rapela yang telah membawa nama baik Kabupaten Landak di tingkat provinsi.
“Empat penghargaan ini membuktikan bahwa radio kita di daerah tidak kalah bersaing dalam hal kualitas. Terima kasih kepada seluruh kru Rapela dan masyarakat Landak yang terus mendukung eksistensi radio ini,” tambahnya.
Sebagai informasi, Radio Pemda Landak (Rapela) merupakan inisiatif dari Bupati Karolin yang didirikan pada tahun 2019, di masa jabatan pertamanya sebagai Bupati Landak. Sejak saat itu, Rapela terus berkembang menjadi media informasi andalan masyarakat pedalaman.
Diterbitkan oleh KalbarPos .com (Ya' Syahdan).