(Pontianak), KalbarPos.com– Suasana Pendopo Gubernur Kalimantan Barat pada Jumat dan Sabtu, 19–20 September 2025, terasa berbeda. Ratusan mata tertuju pada para wartawan yang tengah menjalani Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Bukan sekadar ujian, kegiatan ini menjadi ajang pembuktian kemampuan sekaligus sarana meningkatkan kualitas insan pers di Kalbar.
Sebanyak 32 wartawan ambil bagian dalam UKW yang digelar oleh Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) bekerja sama dengan Pemprov Kalbar. Hasilnya, 28 peserta dinyatakan lulus dan berkompeten, sementara empat lainnya masih perlu menambah jam terbang sebelum kembali menguji kemampuan.
Pesan dari PWI Pusat
Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, hadir menutup acara dengan memberikan semangat. Ia menegaskan bahwa lulus UKW bukanlah garis akhir, melainkan langkah awal untuk terus belajar. “Bagi yang lulus, jangan cepat puas. Dan bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati. Kesempatan berikutnya masih terbuka,” katanya.
Tantangan Jurnalistik Kekinian
Wakil Direktur Lembaga Uji Kompetensi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. Retno Andini, turut memberikan catatan penting. Ia menyoroti kecenderungan sebagian wartawan yang terlalu mengandalkan siaran pers dalam menulis berita. “Padahal wartawan harus bisa mandiri, menggali informasi, dan menyajikannya secara kritis,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan profesi wartawan kini semakin kompleks. Di era digital, wartawan dituntut untuk cepat, tepat, sekaligus menjaga etika dalam setiap karya jurnalistik.
Kolaborasi dan Apresiasi
Plt Ketua PWI Kalbar, Wawan Suwandi, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan UKW kali ini. Ia menegaskan bahwa suksesnya acara adalah buah kerja sama berbagai pihak. “Kami bangga melihat semangat para wartawan Kalbar. Ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk membangun jurnalisme yang profesional,” ucapnya.
Menuju Jurnalisme Berkualitas
UKW di Kalimantan Barat membuktikan bahwa peningkatan kualitas pers bukan hanya wacana, melainkan aksi nyata. Dengan wartawan yang kompeten, kepercayaan publik terhadap media akan semakin kuat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi jurnalis Kalbar untuk terus berkembang, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, dan tetap berpegang pada kode etik jurnalistik. Masa depan jurnalisme, sebagaimana ditegaskan para pemangku kepentingan, ada di tangan wartawan yang mau terus belajar dan beradaptasi. (M.Tasya).
Diterbitkan oleh KalbarPos.com (Ya' Syahdan).
