Dalam arahannya di hadapan jajaran prajurit Kodim 1210/Ldk, Brigjen TNI Purnomosidi mengangkat tema utama pembinaan prajurit, menekankan nilai-nilai profesionalisme, inovasi, dan adaptasi sebagai pilar utama dalam menjawab tantangan tugas kewilayahan. Ia mengingatkan bahwa prajurit Komando Teritorial harus menguasai lima kemampuan teritorial secara aplikatif, termasuk penguasaan medan, memahami tokoh-tokoh masyarakat setempat, dan mampu merespons permasalahan rakyat dengan cepat dan tepat.
“Prajurit yang bertugas di satuan kewilayahan wajib menguasai karakteristik wilayah, mengenal tokoh masyarakat, adat, agama, dan selalu hadir saat masyarakat membutuhkan bantuan,” ujar Danrem. Ia mencontohkan peran aktif TNI dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk memperbaiki rumah warga tidak layak huni sebagai bentuk kepedulian nyata.
Lebih lanjut, ia mengangkat pentingnya membangun komunikasi efektif dengan pemerintah daerah di setiap tingkat. Menurutnya, TNI tidak dapat berjalan sendiri dalam mensukseskan program ketahanan nasional, khususnya ketahanan pangan. Oleh karena itu, sinergi antara TNI dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan pembangunan.
“Jangan hanya normatif, harus inovatif. Berikan saran dan masukan kepada kepala daerah, camat, lurah atau kepala desa. Jadilah prajurit yang aktif mendukung pembangunan daerah,” tambahnya.
Brigjen TNI Purnomosidi juga mengingatkan prajurit untuk bijak menggunakan teknologi dan media sosial. Ia menyoroti maraknya penipuan berkedok investasi bodong dan pentingnya menjaga citra institusi melalui perilaku yang santun di ruang publik, baik nyata maupun digital.
Peresmian Masjid Al Hudallah menjadi penanda komitmen spiritual dan moral dalam membina prajurit. Acara tersebut diawali dengan doa bersama, dilanjutkan laporan Dandim 1210/Ldk, sesi tanya jawab, penyerahan piagam, serta pemberian tali asih.
Menutup arahannya, Danrem mengingatkan soal pentingnya reward and punishment dalam menjaga disiplin dan keteladanan. Ia menegaskan bahwa prajurit yang melanggar hukum, terutama yang terlibat narkoba, akan ditindak tegas hingga pemecatan, sebagai bentuk menjaga integritas institusi TNI.
“Prajurit harus menjadi contoh di masyarakat. Bangun komunikasi, jaga institusi, dukung pembangunan daerah dan nasional,” tutup Brigjen TNI Purnomosidi.
Dengan semangat PRIMA (Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, Adaptif), jajaran Korem 121/ABW terus mendorong penguatan TNI AD yang bersinergi dan relevan dalam dinamika sosial kemasyarakatan saat ini.
Diterbitkan oleh KalbarPos .com (Ya' Syahdan).