inset foto Ketum PPWI Pusat, Wilson Lalengke (foto istimewa).
(Jakarta ), KalbarPos.com - Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) menyatakan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera sebagai Bencana Nasional Luar Biasa. Pernyataan tersebut disampaikan menyusul terjadinya banjir bandang dan tanah longsor disertai material kayu gelondongan yang menyebabkan kerusakan luas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
PPWI menilai intensitas dan cakupan bencana yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan. Ribuan warga dilaporkan terdampak, sementara berbagai fasilitas umum seperti jembatan, jalan, dan pemukiman mengalami kerusakan berat. Kondisi tersebut diperparah oleh rusaknya kawasan hutan di wilayah hulu yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air.
Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, menyampaikan bahwa banjir bandang yang membawa ribuan kayu gelondongan menjadi indikator nyata degradasi lingkungan yang berlangsung dalam jangka panjang. Menurutnya, kerusakan tersebut tidak hanya memicu bencana lokal, tetapi juga berdampak lintas wilayah.
“Bencana ini telah menimbulkan efek berantai, tidak hanya pada aspek ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Wilson Lalengke dalam pernyataannya, didampingi Sekretaris Jenderal PPWI, Fachrul Razi.
PPWI mencatat, dampak bencana juga dirasakan hingga ke wilayah Nias dan Lampung. Kerusakan ekosistem sungai, menurunnya kualitas air, serta terganggunya habitat flora dan fauna menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan lingkungan di Pulau Sumatera.
Selain itu, gangguan distribusi logistik akibat rusaknya infrastruktur menyebabkan pasokan barang kebutuhan pokok tersendat dan harga mengalami kenaikan di sejumlah daerah. Aktivitas ekonomi masyarakat pun melambat, sehingga berpengaruh terhadap stabilitas kehidupan sosial.
Atas pertimbangan tersebut, PPWI menetapkan bencana di Sumatera sebagai Bencana Nasional Luar Biasa dan mendorong peningkatan skala penanganan. PPWI telah mengirimkan surat kepada sejumlah perwakilan diplomatik negara sahabat guna menggalang dukungan internasional dalam bentuk bantuan kemanusiaan, dukungan teknis, serta tenaga ahli kebencanaan.
Wilson Lalengke juga mengimbau seluruh anggota dan pengurus PPWI di Indonesia maupun di luar negeri untuk berperan aktif membantu penanganan dan pemulihan pascabencana. “Semua elemen harus bergerak bersama agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Ke depan, PPWI berencana menyurati badan-badan internasional yang bergerak di bidang kemanusiaan, lingkungan hidup, dan penanggulangan bencana. Langkah ini dilakukan untuk memperluas dukungan global dalam mempercepat pemulihan wilayah terdampak.
PPWI menegaskan bahwa upaya rehabilitasi lingkungan, termasuk pemulihan hutan dan normalisasi sungai, harus menjadi bagian penting dari penanganan pascabencana. Menurut PPWI, peristiwa ini merupakan peringatan akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
PPWI mengajak pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional untuk bersama-sama membantu korban bencana di Sumatera. Solidaritas dan kepedulian dinilai menjadi kunci dalam menghadapi dampak bencana berskala besar tersebut. (TIM/Red)
Diterbitkan oleh KalbarPos.com (Ya' Syahdan).
